Lima kejadian Taifun beruntun dialami FIlipina di akhir Oktober dan awal November. Ketika masih dalalm pemulihan akibat Taifun Molave (Quinta), Taifun Goni (Rolly). Taifun Atsani (Siony), dan Taifun Etau (Tonyo), hujan mengguyur bagian timur dan utara negara ini dan memperparah dampak dari Taifun Vamco (Ulysses), badai kelima yang menghantam wilayah ini hanya dalam dua minggu.
Taifun ini meninggalkan dampak parah pada jalan sehingga tidak bisa dilalui akibat banjir, dan mengganggu aliran listrik dan komunikasi. Keadaan waduk di beberapa wilayah ikut memperburuk banjir di wilayah rendah aliran sungai seperti Cagayan Valley, Central Luzon, Wilayah Administrasi Cordirella dan Metro Manila.
Di tengah luasnya situasi banjir yang menghentikan aktivitas dan pergerakan warga FIlipina, tagar @FLoodPH dan #RescuePH menjadi trending di media sosial, dimana warga meminta pertolongan dan posting informasi banjir di wilayahnya. MapaKalamidad.ph, sebuah platform informasi bencana yang baru diluncurkan, telah memanfaatkan aktifnya informasi di media sosial tersebut untuk membantu pengurangan risiko berbasis masyarakat. Menggunakan chatbot berbasis AI(Artificial Intelligence) untuk memonitor dan merespon postingan di media sosial, platform ini mengumpulkan dan mengkonfirmasi laporan dari warga ke dalam peta banjir secara real-time. Platform ini mengalami kenaikan aktivitas yang signifikan selama Taifun Ulysses karena aktifnya warga dalam melaporkan updates situasi banjir. Peta berbasis website yang gratis dan terbuka ini telah digunakan untuk mendukung warga dan unit manajemen bencana mengidentifikasi wilayah yang membutuhkan respon dan penyelamatan. MapaKalamidad.ph diluncurkan akhir September 2020 sebagai bagian dari Program PhilAWARE yang didukung U.S. Agency for International Development Bureau of Humanitarian Affairs (USAID BHA) bekerjasama dengan the Philippine Office of the Civil Defense (OCD), Pacific Disaster Center (PDC), dan Humanitarian OpenStreetMap Team (HOT).
Joseph Curry dari USAID BHA mengatakan, “Sementara kita bergantung kepada pemerintah sebagai otoritas yang berwenang dalam hal dampak dan bantuan, kita juga mengakui bahwa pihak yang terdampak mempunyai informasi yang terkini dan berperan penting. MapaKalamidad.ph menambahkan dimensi pada data dan informasi dengan memberdayakan warga untuk melaporkan bencana, kondisi dan kerusakan di lingkungan sekitar melalui media sosial dan aplikasi. Dengan semangat bayanihan, MapaKalamidad.ph menjadi alat yang dapat digunkan bersama dalam respon bencana, yang dapat menghubungkan setiap barangay dengan level pemerintahan di atasnya.”
Kejadian Taifun yang tidak bisa diprediksi akhir-akhir ini telah menggarisbawahi pentingnya informasi real-time yang terverifikasi dalam mendukung upaya respon dalam kondisi yang tak menentu. Saat badai dengan cepat berubah dan banjir merendam negara ini, netizen yang menggunakan platform ini memiliki potensi besar untuk menjadi sumber utama dalam membagikan informasi peta banjir untuk membantu pengambilan keputusan akan keselamatan dan respon.
MapaKalamidad.ph saat ini tersedia untuk warga Quezon City dan Pampanga dimana warga dapat membagikan informasi banjir secara anonim melalui pesan Facebook @mapakalamidad, atau mengirim pesan Telegram @kalamidadbot. Instansi pemerintah juga memonitor peta untuk merespon situasi bencana dan bantuan untuk warga.
Dengan kondisi La Nina yang terus berlanjut, hujan deras diperkirakan masih terjadi di regional dalam beberapa bulan ke depan. Yayasan Peta Bencana mengajak warga Filipina untuk membagikan informasi kritikal dalam membantu sesama, pemerintah, dan tim respon jika terjadi bencana.
Jangan lupa cek https://mapakalimad.ph untuk update informasi banjir dan tetap selamat!
MapaKalamidad.ph adalah bagian USAID DisasterAWARE Program for ASEAN Regional and National Capacity Development for Hazard Monitoring. MapaKalamidad.ph bisa terwujud berkat dukungan dari Rakyat Amerika melalui USAID, dan melalui kerjasama dengan mitra seperti Pacific Disaster Center at the University of Hawaii dan the Humanitarian OpenStreetMap Team; mitra implementasi Office of Civil Defense, National Disaster Risk Reduction and Management Council, Pampanga Disaster Risk Reduction and Management Office dan Quezon City Disaster Risk Reduction and Management Office; mitra data termasuk Twitter and Mapbox.